Batasan-Batasan Pacaran menurut Firman Tuhan

Berpacaran menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan bagi siapa saja yang pernah merasakannya. Namun, dalam Alkitab, kita harus tetap mempertahankan kekudusan selama berpacaran sebelum benar-benar memutuskan untuk disetujui dalam pernikahan. Supaya perjalanan cinta yang kamu jalani dengan seseorang yang kamu kasihi diberkati dan dikehendaki oleh Tuhan, ada yang disetujui beberapa batasan-batasan pacaran ini:

Membatasi sentuhan fisik

Tentu saja banyak orang yang akan menerima satu yang ini. Bagaimana orang berpacaran? Dan beberapa orang menjawab akan menjawab, 'Kami tidak akan melakukan kesalahan'.

Bagi mereka yang tidak serius memutuskan hubungan ke depan, yaitu pernikahan, akan lebih baik untuk benar-benar memilih diri untuk melakukan sentuhan fisik. Meskipun tidak ada yang salah dengan, saling menambah bepegangan tangan dan menepuk punggung seseorang, tetapi hal sesederhana ini bisa menjadi awal orangutan yang mengubah pacaran terjerumus ke dalam ketidakkudusan hidup. Saat godaan timbul di dalam hati dan pikiran. "Tapi setiap-setiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya." (Yakobus 1: 14)

Yakobus berkata bahwa kita dicobai oleh hal-hal yang kita ingini. Yang pastinya, pasangan berpacaran yang saling tertarik satu sama lain lebih mungkin memiliki keinginan satu sama lain. Karena menyangkut, hati-hati terhadap pikiran dan hati.

“Dan diterima, telah dibuahi, ia telah memenangkan dosa; dan dibatalkan dosa sudah matang, ia melahirkan maut. " (Yakobus 1: 15) Dari ayat ini kita dapat mempertimbangkan bagaimana Rasul Paulus mempertanyakan proses timbulnya godaan dalam hati dan pikiran kita dan kemudian yang menimbulkan dosa. Hal ini bisa kita artikan sebagai sentuhan yang baik pun bisa menjadi pintu masuk dosa. Sebagai manusia yang lemah, kita mudah lengah dan akhirnya terjerumuslah kita ke dalam dosa yang tidak kita inginkan.

Jagalah hatimu

Tak seorangpun yang luput dari godaan. Karena itu, Tuhan memberikan kita petunjuk dan permohonan melalui firman-Nya, maka kita bisa meminta persetujuan dari godaan itu sendiri.

Kita dapat membenahi diri dengan:

Pertama, ingat hati.  "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4: 23)

Kedua, kita memiliki standar kekudusan yang sangat tinggi dalam hidup.  “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tapi aku mengatakan kepadamu: Setiap orang yang memandangi perempuan sambil meminta, sudah berzinah dengan dia di dalam kemenangan. ” (Matius 5: 27-28)

Ketiga, kita harus agresif melawan nafsu dan dosa.  "Karena itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, terima kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni." (2 Timotius 2: 22)

Menjaga diri

Tetaplah senang untuk pasangan masa depanmu. Saat kamu masih hanya berpacaran, belajarlah untuk menjauhkan diri dari batasan-batasan keintiman yang tidak dibatasi, sebaliknya kamu sesederhana berpegangan tangan atau membuka yang lain.

Tetaplah mengundang kekudusan hidupmu sampai tiba kelak kalian dipersiapkan lewat pernikahan kudus.  "... jangan kamu bergerak dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!" (Kidung Agung 2: 7)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARAKTER HIDUP KRISTIANI

BAGI ALLAH TIDAK ADA YANG MUSTAHIL

Kedisiplinan yang membawa Berkat